Praktik Pembuatan Pupuk Kompos oleh Tim Kebersihan Dinas Perdagangan di Pasar Ngasem
YOGYAKARTA - Tim Kebersihan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta melaksanakan praktik pembuatan pupuk kompos di Pasar Ngasem (08/07/22). Aktivitas ini merupakan salah satu usaha dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta untuk mengurangi volume sampah di pasar-pasar. Langkah yang paling realistis untuk dilaksanakan adalah dengan melakukan proses pemilahan sampah dari hulu, paling tidak memilah sampah menjadi 3 jenis yaitu sampah basah (organik), kering (plastik, kertas) dan sampah residu (B3). Sampah organik pasar adalah sampah yang dapat diolah menjadi pupuk kompos.
Adapun pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Bahan organik ini dapat berupa sampah basah sayuran, buah, rumput, jerami, sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik ini akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Untuk membuat pupuk kompos tidaklah rumit. Media yang diperlukan cukup tong (tandon air) dan kertas kardus sebagai anjang-anjang. Selanjutnya bahan-bahan yang dibutuhkan berupa cairan EM4 sebagai alat fermentasi dan pupuk kompos yang sudah jadi sebagai starter, tanah, air, dan sampah organik. Praktik pembuatannya dimulai dari menyiapkan tong yang sudah diberi anjang-anjang di bawahnya, kemudian dimasukkan bahan-bahan yang telah dipersiapkan.
Sampah organik yang digunakan sebagai bahan utama terlebih dahulu dicacah dan dibolak-balik serta dijaga kelembapannya dengan mengeceknya minimal 3 kali sehari. Jika proses pembuatan dilakukan dengan benar maka hasilnya dapat dilihat dalam 1-3 bulan. (bersih-aman)