Mengawal Trend Fashion, Disperindag Kota Yogyakarta Laksanakan Bimtek Desain dan Pewarnaan Batik, Jumputan dan Ecoprint

Yogyakarta, 18 Juni 2019.--Perkembangan dunia Fashion yang luar biasa pesat, membuat para pergrajin dan produsen kain fashion berpacu dalam berkreasi, mulai dari desain, pola, teknis pewarnaan dan proses produksinya. Tidak terkecuali tentu saja kelompok-kelompok pengrajin di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang memang menjadi barometer perkembangan fashion dan batik menyimpan potensi sumber daya yang banyak dan beragam. Di Kota Yogyakarta banyak berkembang kelompok-kelompok pengrajin Batik, Jumputan dan juga Ecoprint, mulai dari yang masih pemula sampai dengan kelompok yang sudah eksis dan marketable.

Sebenarnyalah ada perbedaan mendasar antara Batik, Jumputan (termasuk didalamnya adalah Shibori) dan Ecoprint. Batik dihasilkan dari penuangan gambar desain dengan proses pemalaman (paraffin) yang kemudian diproses lebih lanjut dengan pewarnaan, sedangkan pada Jumputan dan Shibori tidak ada proses pemalaman, tetapi menggunakan metode pewarnaan dengan diikat dan atau dilipat (tye dye). Beda pula dengan Ecoprint, proses yang dilakukan adalah memanfaatkan pola-pola daun dan bagian tanaman yang secara alamiah sudah mengandung bahan warna yang kemudian diproses sedemikan rupa sehingga menghasilkan sebuah pola yang sangat indah pada kain.

 

Tanggap akan hal tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan-kegiatan guna memperkuat dan mengembangkan potensi kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta dalam hal desain, teknis produksi dan pewarnaan, baik menggunakan metode perwarnaan sintetis maupun pewarnaan alam. Bimbingan Teknis yang telah dan akan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta pada tahun 2019 diantaranya adalah Bimbingan Teknis Produksi Ecoprint, Bimbingan Teknis Jumputan Tingkat Lanjut, Bimbingan Teknis Desain Batik, Bimbingan Teknis Pewarnaan Batik dan Bimbingan Teknis Jumputan dengan pewarna alam.

Predikat Yogyakarta Kota Batik Dunia harus tetap dipertahankan, produksi Batik, Jumputan dan Ecoprint di Kota Yogyakarta harus kuat dan berkembang, desain menarik, kualitas baik dan membawa nilai unique sebagai sebuah kecantikan khas Kota Yogyakarta. Jadi….. gunakan Batik, Jumputan atau Ecoprint Kota Yogyakarta sebagai FASHION STATEMENT. (Ki Imam Inung Nurwahid)